Cara Allah Menolong Pejuang Islam

Share:


Sehabis Magrib, menjelang Isya, dua orang pemuda menuju ke Kampong Labui, Kecamatan Masjid Raya, kawasan Aceh Besar. Keduanya bertujuan untuk hadir di majlis ta'lim, yang jauhnya 9 KM dari kediaman mereka, di Desa Lueng Ie, masih dalam wilayah Aceh Besar.

Ketika hampir di tempat tujuan, sejenak, kedua pemuda yang mengendarai motor jupiter ini masuk SPBU. Sang pengemudi yang bernama Rusli langsung berkata pada petugas, "isi minyak sampai penuh ya."

Usai diisi BBM oleh cewek petugas SPBU, sang kawan meraba-raba kantong baju dan tas yang isinya kitab. Tetapi dompet yang dicarinya tidak didapatkan, seperti tampak kekhawatiran di wajahnya. Ia pun memanggil Ramzi, temannya, yang jauh berdiri dari pom minyak. Rekannya segera menghampiri, Rusli masih berposisi di dekat alat pengisian BBM.

Pria asal Bireuen ini bertanya "ada bawa uang tak? Dompet saya ketinggalan," tanya dia serius. Koleganya bernama Ramzi, langsung mendekatnya sambil tersenyum, "saya juga tidak bawa dompet."

Rusli masih meraba-raba, mencari uang dalam kantong. Cewek petugas SPBU terlihat senyum ringan sambil mengisi BBM pada motor lain yang sedang antrian. Sementara pria berpeci hitam dan bersarung ini masih mengintip isi kantong.

Tiba-tiba, seorang pria setengah baya keheranan melihat keduanya, yang saling bicara tentang sama-sama tinggal dompet di rumah. Bapak ini juga baru selesai mengisi BBM.

Melihat gelagat keduanya yang terkesan aneh, sang bapak bertanya, “kenapa Teungku?, tanya pria itu. Entah mengapa ia menyapa kedua pemuda itu teungku. Memang, dua pria muda ini menggunakan sarung, koko, peci dan tas yang isinya kitab. Mungkin itu sebabnya ia yakin menyapa teungku pada pemuda ini. Padahal mereka tak saling kenal.

"Ini pak, ketinggalan dompet", jawab kedua pemuda serentak. Sedangkan Ramzi tidak merasa resah walau BBM sudah diisi tapi belum terbayar. 

Dalam sekejap, pria setengah baya itu menyodorkan uang. Terlihat keduanya keberatan menerima, mereka saling pandang. Karena terpkasa, akhirnya Ramzi mengambil uang itu sembari mengucap terima kasih. Bapak baik hati itu langsung meninggalkan lokasi.

Ramzi yang sudah lama berdiri di depan pom bensin, mencoba melangkah beberapa meter, langsung membayar uang sejumlah BBM yang diisi.

Setelah transaksi, keduanya segera pergi menuju masjid Labui, untuk mengisi materi pengajian rutin, setiap Minggu malam.

Dalam perjalanan, mereka saling cerita, sungguh benar-benar lupa bawa dompet. Beruntung ada bapak baik hati. Inilah cara Allah membantu hamba, orang-orang yang berjuang di jalan agama-Nya. Siapa pun yang peduli dengan agama-Nya, Allah akan peduli padanya. Janji Allah pasti.

Kisah nyata, terjadi di Aceh Besar dan Banda Aceh, 06 Mei 2017. Alumni MUDI Mesra Samalanga.

No comments

Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.