Foto: Ilustrasi
Kini jagat maya sedang
viral medan magnetik di kawasan Bukit Radar, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten
Aceh Besar.
Pascamobil plat merah, nomor 1 Aceh
Besar mundur ke belakang saat melaju tanjakan. Memang, mobil hitam yang
ditumpangi oleh Mawardi, Bupati Aceh Besar itu bergerak mundur dengan kecepatan
40 Km per jam.
Alhasil video sang bupati pun viral.
Ditambah berkat awak media yang diundang untuk mempublish keberadaan magnet di
lokasi itu.
Saya tak membahas panjang lebar perihal
isu medan magnet itu. Tapi ingin sedikit berkisah, sebab teringat isu di
kawasan Seulawah juga ada magnet. Sayangnya saya lupa, sehingga tak bisa
menyebut lokasi yang pasti. Dalam ingatan saya, kawasan dimaksud lebih dekat
dengan Padang Tiji. Artinya masuk kawasan Pidie.
Dalam banyak cerita rakyat, terutama
yang sering lewat jalan lintas Seulawah, mereka kerap mengisahkan daerah medan
magnet.
Pascalebaran tahun 2009, saya berangkat
dari Aceh Tamiang menuju Banda Aceh, dalam rangka arus balik. Sebab saya kala
itu masih kuliah di UIN Ar-Raniry.
Seperti biasa, momen lebaran memang
membuat angkutan umum langka, alias penuh penumpang. Bus dari Medan ke Banda
Aceh semua penuh.
Malam itu, pukul 23.00 Wib saya terpaksa
menumpangi mini bus, masyarakat Langsa dan Tamiang menyebutnya mobil Jumbo,
atau ADT.
Foto: Ilustrasi
Seunampet-Seulawah
Ketika masuk dalam Jumbo, saya melihat
banyak penumpang dari Medan. Semuanya lelaki. Hemat saya, mereka balik ke Banda
Aceh untuk bekerja, sebagai buruh bangunan. Sepertinya mereka saling kenal,
sebab terdengar sangat akrab, saling gurau dalam mobil.
Setelah shubuh, pukul 06.30 Jumbo yang
kami tumpang sudah tiba di Seulawah, tapi masih kawasan Pidie. Usai lewat
Padang Tiji, ada satu tikungan tajam. Kini jalan di tikungan itu telah
dilebarkan, sebab sangat rawan kecelakaan.
Pada tikungan itu juga terdapat
tanjakan. Bila orang dari Banda Aceh menuju Sigli bisa melihat hamparan laut
terbentang luas nan jelas.
Nah, kawasan ini lah menurut cerita ada
medan magnet. Ketika Jumbo yang kami tumpangi berada di tanjakan tersebut,
tetiba mesin kendaraan mati. Dalam sekejap Jumbo mundur ke belakang, dengan
kecepatan lumayan kencang.
Dalam kondisi Jumbo mundur, penumpang
yang mayoritas suku Jawa itu langsung keluar dari mobil. Saya memperhatikan,
mereka sangat tergesa-gesa loncat, sebab takut mobil akan terguling,
dalam kondisi mundur.
Beruntung tak ada kendaraan di belakang
Jumbo, hingga tak tertabrak. Setelah berhasil direm, awak Jumbo langsung
meletakkan benda di ban, agar tak mundur lagi.
Usut punya usut, cerita punya cerita,
katanya tempat tersebut ada medan magnet.
Wallahu'alam
Penulis: Abu Teuming
Penulis: Abu Teuming
No comments
Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.