Suara takbir menggema penjuru
desa. Orang berpakain yang hampir didominasi warna merah jambu berhamburan di
lapangan Persada. Koar-koar anak manusia mengganggu folusi udara kampung yang
terlihat bersih nan nyaman.
Fata menerobos suara sorak-sorakan
anak manusia.
“Satuuu..., satuuu..., satuuu....”
Hingga pria muda itu berada di saf terdepan.
Fata berposisi tepat di samping gadis bermata biru keturunan Portugis. Para
kandidat pemimpin terus mengumbar ucapan.
“Negeri ini harus aman, adil dan
sejahtra.”
“Kami siap mewujdkan mimpi-mimpi
rakyat kelak kalau terpilih.”
“Maka jangan lupa coblos nomor 1. Partai yang berkuasa selama
hampir dua abad.”
Para hadirin begitu antusias mengikuti kampanye musim ini.
Mereka serasa mendapat secercah cahaya bila pak Iqbal menang di pemilu 2017.
Dengan suara serak yang menggema dinding-dinding telinga hadirin, sang kandidat
terus mengumbar janji manis. Dalam kerumunan rakyat berkostum PINK itu calon
presiden berjanji;
“Bila nanti partai kita menang, kami akan terapkan aturan
kepada pemuda untuk nikah lebih dari satu. Bila para pemuda tidak mampu, kami
akan anggarkan dalam APBN untuk membantu mahar para lelaki yang siap
berpoligami.”
Sentak saja para pemuda yang hadir gembira dan tersenyum
lempang. Fata yang berposisi di samping adik mata biru dengan tanpa sadar
meloncat dua meter ke udara dan cungkir balik sepuluh kali berturut-turut
dengan sempurna. Padahal kaki Fata saat itu pincang dan sedang terkilir parah
sebab sehari lalu sempat bergulat dengan buaya muara saat menggait rezeki di
tepi sungai Mentaya.
Orang-orang yang menyaksikan gelagat Fata terdiam. Suasana
yang tadinya sangat berisik dengan sekejap saja langsung senyap. Jutaan mata
mereka menyorot Fata yang sudah maju sepuluh meter ke depan lapangan kosong
hingga melewati batas boleh berdiri di area kampanye.
Ketika itu hati Fata berbunga-bunga sebab akan bisa nikah
lebih dari satu. Gadis mata biru terlihat sebel dengan pelampiasan kesenangan Fata.
Sang kandidat yang tercengang di atas panggung langsung meneruskan pemaparan
visi misi kampanye. Pak Iqbal melanjutkan janji tadi yang sempat tertunda sebab
aksi Fata yang membuat orang tercengang.
“Para lelaki tetap akan mendapat keringanan untuk berpoligami
sampai empat wanita sekaligus. Namun itu semua akan terwujud bila kami yang
menang. Dan syarat lelaki boleh berpoligami bila wanita ke 2, 3 dan 4 yang akan
dinikahi kira-kira umurnya di atas 63 tahun.”
Semua para hadirin kampanye terdiam. Raut muka mereka
memancarkan kekesalan. Beberapa wanita muda tertawa riang. Mereka menertawakan
para pemuda yang sempat berbunga-bunga tadinya. Si gadis mata biru mengejek
Fata. Fata merasa bete dengan tambahan syarat dari kandidat.
“Nah, kawen tu sama nenek-nenek. Sepuluh aja sekalian nikahin”,
ucap perempuan bermata miru menatap Fata.
Fata yang memakai kustum warna hijau pemberian partai saingan
PINK langsung lari ke luar lapangan dengan perasaan muram. Ia terus berjalan
menyisiri lintas pulang dan menendang botol-botol yang ada di jalan sebab rasa
sebel yang menusuk fikirannya.
“Dimana-mana kandidat selalu jual janji pada rakyat di musim
kampanye. Tapi kala terpilih janjinya dikhianati”, ucap Fata tidak percaya
janji busuk calon pemimpin masa depan. Ia terus melangkah ke rumah
mengingiringi matahari yang akan segera tenggelam.
Abu Teuming. Penulis
adalah penerima penghargaan pada lomba cerpen di Konferensi Nahdatul Ulama
Cabang Maroko tahun 2016. Dan salah satu penulis buku antologi “Sepenggal Kisah
di Lorong Pesantren”.
No comments
Silakan beri tanggapan dan komentar yang membangun sesuai pembahasan artikel.